Rabu, 11 Mei 2016

Pengelolaan Proyek SI (software)

Apa saja yang perlu diperhatikan jika anda membuat disain sistem/ software (menurut kaidah-kaidah pembuatan software).

Efektif - Efisien.
Dengan Standar Operating Procedure ( SOP ) yang jelas maka karyawan akan lebih efektif langsung ke tujuan yang dibutuhkan pelanggan tanpa ada delay untuk proses yang berbelit belit. Dengan efektifitas yang baik sudah barang tentu perusahaan anda akan lebih baik citranya di mata customer anda.
Tanggung jawab antara satu karyawan dengan karyawan yang lain akan terlihat secara jelas apabila ada delay di salah satu bagian untuk proses tertentu. Misalnya apakah suatu proses berhenti pada proses perijinan - pergudangan - pengiriman bisa di monitor secara jelas dalam suatu system perangkat lunak. Ini merupakan suatu efisiensi yang besar dalam pengelolaan sebuah kinerja suatu usaha / institusi.

Lebih Hemat
Penerapan Perangkat Lunak ( Software ) yang tepat dapat menghemat pengeluaran misalnya dalam hal pencetakan dokumen.  Dokumen akan dicetak sesuai dengan kebutuhan saja untuk yang membutuhkan. Pihak pimpinan tidak perlu mendapatkan dokumen cetak apabila untuk laporan sesaat saja karena semua informasi sudah bisa di dapatkan melalui Perangkat lunak Anda.
Selain itu dengan Perangkat Lunak yang tepat dapat menghemat biaya komunikasi. Misalnya antara pimpinan dengan bawahan akan melihat data di perangkat lunak dan tanpa komunikasi keduanya juga akan sama sama paham untuk menindaklanjutinya. Begitu juga antara Kantor Cabang dan Kantor Pusat. Hal ini akan mengurangi biaya komunikasi voice antara satu karyawan dengan karyawan lain di beda kantor. Penghematan dalam artian cost telepon dan efisiensi waktu kerja karyawan.

Terdokumentasi
Semua catatan / informasi dari sebuah transaksi dengan pelanggan tidak akan bertebaran kemana mana, karena semua data telah di organisasi dengan baik dengan sebuah database yang menangani transaksi tersebut. Untuk tahun tahun yang sudah berjalan, data tersebut dapat di arsipkan dan di backup untuk kepentingan auditor sewaktu waktu.
 Kredibilitas lebih baik ke Customer
Semua informasi rekam jejak dari customer didokumentasikan dengan baik oleh Perangkat Lunak, dan dengan sistem yang baik informasi tersebut dapat disajikan dalam hitungan detik untuk menunjang kebutuhan informasi ke customer. Customer yang nyaman, akurat dan cepat di layani akan meningkatkan kredibilitas perusahaan / institusi anda.
Akuntable dan Auditable
Informasi mengenai data rekam jejak Pelanggan, Barang, Keuangan, Semuanya bersifat akuntable  (dapat dihitung secara uptodate) tanpa bantuan karyawan misalnya jumlah stok barang A atau Kondisi keuangan pada saat tanggal sekian dapat diketahui dengan sangat mudah.
Selain itu dengan bantuan Perangkat Lunak semua informasi auditable ( Dapat diaudit ) dengan mudah dan terdokumentasi. Misalnya ketidak sesuaian keuangan antara sistem keuangan dengan aslinya dapat ditelusuri dengan mudah sehingga terjadi kejelasan kinerja dari suatu bagian.



Lebih cepat dalam Pengambilan Keputusan.
Dengan perubahan informasi yang cepat diketahui, pihak Executive / Manajemen akan lebih cepat mengambil tindakan terkait dengan kondisi yang sebenarnya. Misalnya Fluktuasi harga barang yang tidak menentu dibanding dengan jumlah stok yang kurang memadai maka pihak manajemen akan mampu untuk menyikapinya dengan responsif.
Informasi Data secara Realtime.
Informasi akan lebih mudah diakses secara Realtime dengan Software / Perangkat Lunak yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Contohnya adalah informasi Stok Barang A pada tanggal dan Jam sekian akan lebih mudah memantaunya karena data stok barang merupakan pengurangan pemakaian stok barang.

Otomatisasi System Usaha.
Informasi Pelanggan akan secara otomatis di delegasikan kepada pegawai yang tepat. Dan setiap proses di suatu bagian selesai akan memberikan notifikasi otomatis ke bagian selanjutnya.

Dapat diakses dimana saja dan oleh siapa saja yang berhak.
Informasi dari perangkat lunak tersebut dapat di buat private / dapat diakses oleh orang tertentu saja. Informasi tersebut juga dapat di buat publik untuk bagian tertentu saja sesuai dengan kebutuhan informasi pelanggan atau pihak manajemen lain di kantor pusat.
 Aspek aspek yang perlu diperhatikan dalam membuat Perangkat Lunak
1.      Logika / Alur Program yang Tepat.
2.      Inti dari sebuah software adalah logika 
3.      Bahasa Pemrograman yang sesuai dengan Kebutuhan
Pemilihan Bahasa pemrograman yang sesuai kebutuhan merupakan sesuatu yang penting dilakukan diawal dalam tahapan Analisa kebutuhan pembuatan software. beberapa pertimbanganya adalah sebagai berikut : 
1.      Apakah software tersebut harus dapat diakses oleh siapa saja dan dimana saja.
2.      Berapakah Jumlah transaksi per berapa menitnya untuk software tersebut.
3.      Apakah system tersebut berinteraksi dengan banyak user / ban
4.      Apakah ada sistem otomatisasi seperti tugas yang selalu berjalan setiap jamnya.
5.      Apakah pelanggan mau berinvestasi untuk menggunakan software lisensi seperti    Oracle / Microsoft untuk Database Systemnya.

Sekurity Sistem
Dalam membuat suatu sistem Perangkat Lunak / Software haruslah diperhatikan sisi keamanan dari system tersebut. Mulai dari Setting Server, apabila menggunakan Windows akan banyak sekali virus atau trojan yang siap untuk menghambat keamanan system anda. Apabila menggunakan Server Linux maka harus dikonfigurasi dengan baik karena default dari sistem linux adalah sekuritinya banyak yang terbuka. Oleh karenanya memang harus di cermati dengan seksama sisi ini. Level ini adalah keamanan Jaringan dari suatu sistem
Dari sisi software ada beberapa sisi keamanan yang mungkin akan menjadi celah untuk diretas. Salah satunya adalah karena bug / logika yang kurang sempurna dari developer software tersebut. Oleh karenanya memang harus benar benar diperhatikan rancangan dari sistem tersebut, siapa orang orang yang bertanggung jawab dalam development software tersebut dan bagaimana proses testing terhadap bug tersebut dilakukan. Intinya dalam membuat software tidak hanya asal jadi akan tetapi seberapa bagus logika developer tersebut. Hal ini dapat diketahui dengan portofolio dari developer tersebut.
Ketiga adalah dari sisi Desain Database sebuah software. Apakah desainnya benar benar bagus karena suatu sistem database ini akan menyimpan semua informasi dilingkungan anda. Apabila relasi dan desain datanya kurang begitu sempurna akan menjadikan suatu masalah di kemudian hari.

User Interface yang bagus dan mudah untuk digunakan.
Interaksi antara software dengan pengguna juga sangat penting untuk diperhatikan. Hal ini akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi kinerja dari pengguna software itu sendiri dan sistem secara keseluruhan.
Desain tampilan yang baik - urutan / flow program yang benar merupakan pertimbangan yang harus diperhatikan benar benar dalam proses development sebuah software.

Kesesuaian dengan Kebutuhan
Suatu sistem software haruslah dapat sesuai dengan kebutuhan pelanggan yang memesannya dengan sempurna. Misalnya  untuk akuntansi haruslah dapat menghitung barang barang yang kena pajak dan tidak dikenai pajak dengan sempurna.
Sistem software bukanlah input data - output data. Proses adalah Kuncinya.
Sistem software yang baik tidaklah hanya proses memasukkan / Input data saja kemudian meng-outputkannya saja. Akan tetapi "Proses" transformasi dari data menggunakan rumus - aturan - kaidah kaidah yang berkaitan untuk satu pengguna dan pengguna lainnya adalah suatu hal yang harus diperhitungkan. 

Desain sistem yang modular yang terintegrasi.
Dalam membuat sistem software lebih baik apabila antara satu bagian dengan bagian yang lain terintegrasi secara modular. Misalnya dalam suatu restoran bagian dapur dan penjualan terintegrasi secara sempurna. Dapur mengetahui stok yang masih tersedia sehingga dapat mempersiapkan lebih dini. dalam mengetahui stok tersebut akan lebih baik informasinya melalui software dibandingkan melalui media cetak seperti cetak excel. Inilah yang disebut dengan terintegrasi. 
Selain itu sistem ini haruslah modular. Perubahan dari sistem proses penjualan haruslah minor perubahan pada proses di dapur. Hal ini akan lebih memudahkan apabila akan dikembangkan ke bagian sebelumnya misalnya pergudangan dsb.

Multi User Multi Privillege
Setiap pengguna dari sistem software haruslah mengakomodasi kebutuhan dari pengguna penggunanya. Kebutuhan Penjualan tentulah berbeda dengan kebutuhan pengguna dapur / pergudangan. Kebutuhan User A sebagai karyawan penjualan tentulah berbeda dengan user B yang memiliki wewenang sebagai Pimpinan dalam suatu perusahaan.
Fleksibilitas pengaturan dari masing masing pengguna dengan hak hak aksesnya merupakan sesuatu yang harus diperhatikan dalam software yang baik

Pengelolaan Proyek SI

Perlukah dilakukan kegiatan disain sebelum melakukan pemrograman? Jika ya, apa saja yang harus dipersiapkan sebelum memulai kegiatan tersebut. Jelaskan.

Perlu.

1. DESAIN SISTEM SECARA UMUM
Tujuan dari system secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang system yang baru. Desain system secara umum merupakan persiapan dari desain terinci. Desain secara umum mengindentifikasikan komponen-komponen system informasi yang akan didesain secara rinci. Desain terinci dimaksudkan untuk pemograman komputer dan ahli teknik yang mengimplementasikan sistem.
Arsitek melakukan analisis, karena arsitek mulai membuat sketsa secara garis besar kepada calon pemakai rumah. Sketsa ini hanya dimaksudkan kepada calon pemakai rumah, bukan kepada ahli teknik dan insinyur-insinyur teknik sipil yang akan membangun rumah. Desain terminal yang memuat potongan-potongan gambar dengan ukuran-ukurannya yang terinci akan dibuat setelah desain secara umum ini disetujui oleh calon pemakai rumah.

2. TEKNIK DESAIN SISTEM SECARA UMUM
Arsitek dapat menggunakan beberapa teknik desain akan membuat desain dalam membuat sketsa. Untuk bangunan gedung yang sederhana, mungkin arsitek cukup menggunakan kertas gambar (umumnya di kertas kalkir). Untuk bangunan gedung yang kompleks dan besar, arsitek mungkin juga dapat menggunakan teknik prototipe untuk mendesain bentuk gedung yang diinginkan.
Semua teknik-teknik yang digunakan di tahap analisis, sistem dapat juga digunakan pada tahap ini, seperti misalnya flowchart dan formulir-formulir. Disamping itu  terdapat beberapa teknik lain dapat diterapkan pada tahap desain ini, yaitu teknik sketsa di kertas kosong dan prototyping (pembuatan prototipe). Prototyping merupakan pendekatan-pendekatan dilhami dari desain teknik (seperti pembuatan prototipe bangunan oleh arsitek). Penekanan dari teknik ini adalah pada pembuatan suatu model kerja dan sistem final secara mungkin. Model ini yang disebut dengan prototipe. Sistem prototipe ini kemudian dapat diperiksa oleh user untuk menentukan apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan atau belum. Jika belum sesuai dengan yang diinginkan, maka prototipe dapat direvisi sampaia sesuai dengan  yang diinginkan atau belum.
Prototyping belum banyak digunakanpada masa lau, karena beberapa lalu banyak pemograman komputer yang dilakukan dengan menggunakan bahasa pemograman semacam COBOL, FORTRAN, PL/1, dan BASIC. Bahasa-bahasa pemograman ini tidak mendukung pembuatan prototipe. Pembuatan kode program dan debugging dengan bahasa-bahasa pemograman ini untuk membuat suatu prototipe terlalu lama dan sulit. Contoh-contoh bahasa pemogrman diantaranya ialah FOCUS, RAMIS, BASE IV, FoxBase, USER-11. dengan bahasa-bahasa ini akan mudah untuk membuat program penghasil laporan-laporan dan pemasuk input. Setelah prototipe sektor dibuat dan disetujui, anaklis sistem dapat menentukan keputusannya, yaitu prototipe diteruskan lagi dengan bahasa pemograman yang telah digunakan atau prototipe diubah dengan bahasa pemogaraman lainnya.

3. DESAIN KOMPONEN SISTEM SECARA UMUM
Pada tahap ini desain secara umum, komponen-komponen sistem informasi dirancang dengan tujuan untuk dikomunikasikan kepada user bukan untuk pemograman. Komponen sistem informasi yang didesain adalah model, output, input, database, teknologi, dan kontrol.

3.1 Desain Model Secara Umum
Analisis sistem dapat lain model dari sistem informasi yang diusulkan dalam bentuk physical system dan logical model. Bagan alir sistem (systems flowchart) merupakan alat yang yang tepat digunakan untuk menggambarkan physical syste.
Sketsa dari physical system dapat menunjukkan kepada user bagaimana nantinya sistem secara fisik akan diterapkan. Pengolahan data dari sistem informasi berbasis komputer membutuhkan metode-metode dan prosedur-prosedur. Metode dan prosedur yaitu bagian dari metode sistem informasi (model prosedur) yang akan mendefinisikan urut-urutan kegiaatan untuk menghasilkan output dari input yang ada.
Sistem informasi dapat mempunyai metode-metode pengolahan data sebagai berikut :
Metode pengolahan data terpusat (centralized data processing method) lawan metode pengolahan data tersebar (distributed data processing method). Metode pengolahan data terpusat merupakan metode pengolahan data yang memusatkan pengolahannya pada suatu tempat tanggal tertentu. Dengan adanya pengolahan data secara tersebar memungkinkan tiap-tiap departemen untuk memasukkan data sendiri, mengolahnya sendiri bahkan menghasilkan output sendiri.
Metode pengolahan kumpulan (batch processing method) lawan metode langsung (online processing method). Metode pengolahan kumpulan merupakan metode pengolahan data yang banyak digunakan dan umum pada beberapa tahun yang lalu. Metode pengolahan langsung mempunyai karakteristik tertentu yaitu transaksi yang terjadi secara segera dan langsung digunakan untuk memutakhiran file induk.

3.2 Desain Output Secara Umum
Output (keluaran) adalah produk dari sistem informasi yang dapat dilihat. Output dapat berupa hasil dari media keras (seperti misalnya kertas, microfilm) atau hasil di media lunak (berupa tampilan di layar video). Tipe output yaitu output intern yaitu output yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan manajemen. Dan output ekstern adalah output yang didistribusikan kepada pihak luar yang membutuhkannya.
Bentuk atau format dari output dapat berupa keterangan-keterangan (narrative), tabel atau grafik. Yang paling banyak dihasilkan  adalah output yang berbentuk tabel. Desain output secara umum ini dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut ini :
1.      Menentukan kebutuhan output dari sistem baru
2.      Menentukan parameter dari output

3.3 Desain Input Secara Umum
Alat dari input dapat digolaongkan kedalam golongan yaitu alat input langsung dan alat input tidak langsung. Proses dari input dapat melibatkan dua atau tiga tahapan utama, yaitu data capture (penagkapan data), data preparation (penyiapan data), dan data entry (pemasukan data). Ada dua tipe input yaitu input internal dan eksternal.
Langkah-langkah desain input secara umum yaitu :
1.      Menentukan kebutuhan input dari sistem baru
2.      Menentukan parameter dari input

3.4 Desain Database Secara Umum
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu sama lainnya, tersimpan di simpanan luar komputer dan digunakan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya. Database merupakan salah satu komponen yang penting dari sistem informasi karena berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi para pemakainya. Sistem basis data adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu organisasi.
Database dibentuk dari kumpulan file. Tipe-tipe dari file yaitu :
1.      File induk
2.      File transaksi (transaction file)
3.      File laporan (report file)
4.      File sejarah (history file)
5.      File pelindung (backup file)
6.      File kerja (working file)

3.5 Desain Teknologi Secara Umum
Teknologi dapat digunakan untuk menerima input , mejalanakan model, menyimpan dan mengakses data, manghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sestem secara keseluruan . teknologi terdiri atas 3 bagian utama, yaitu perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan teknisi (humanware atau brainware). Teknisi yang mengetahui teknologi dan membuatnya dapat beroperasi.
Teknologi perangkat keras komputer terdiri atas :
1.      alat masukan
2.      alat pemroses
3.      alat output
4.      simpanan luar

Teknologi perangkat lunak dapat dikategorikan kedalam tiga bagian yaitu
1.      Perangkat lunak operasi
2.      Perangkat lunak bahasa
3.      Perangkat lunak aplikasi

TEKNOLOGI KOMUNIKASI DATA
Kemajuan teknologi komunikasi sekarang mempunyai pada perkembangan pengolahan data. Data dari suatu tempat dapat di kirim pada tempat lain dengan alat telekomunikasi.
Salah satu cara dalam mengirim data dengan menggunakan :
Transmisi data merupakan proses pengiriman data dari suatu sumber ke penerima data. Beberapa hal yang berhubungan dengan proses transmisi data yaitu media transmisi yang dapat digunakan dan kapasitas channel transmisi
Perangkat keras komunikasi data , selain perangkat keras utama seperti input device, processing device, output device, dan mass stronge, dalam sistem komunikasi data diperlukan beberapa perangkar keras lainnya yang dipergunakan untuk memperlancar proses pengiriman data. Salah satu alat yang digunakana yaitu modem, multiplexer, concentrator,communication proccesor.
Network, network adalah jaringan dari sistem komunikasi data yang melibatkan sebuah atau lebih sistem komputer yang dihubungkan dengan jalur transmisi dan alat komunikasi membentuk satu sistem. Komponen dari suatu network adalah node dan link. Node adalah titik yang dapat menerima input data ke dalam network atau menghasilkan output informasi atau kedua-duanya. Link adalah channel atau jalur transmisi atau carrier untuk arus informasi atau data diamtara node.
Topologi merupakan pengaturan antar hubungan atau konfigurasi dari node-node disuatu network. Konfigurasi atau topologi dari network dapat berupa : pint to point, star network, hierarchical tree network, loop network, bus network, web network, dan meta network.
Local Area Network (LAN) adalah suatu network yang terbatas dalam jarak/area setempat (lokal). Transmisi data dalam LAN mempunyai kecepatan yang berbeda-beda dan dapat dikategorikan sebagai berikut high speed network, medium speed network, low speed PC network.
Pemasangan kabel LAN, tiga macam kabel tersedia untuk LAN, :
Twisted pair cabling, kebel ini terdiri dari sepasang kabel tembaga yang masing-masing dibungkus dengan plastik dan diputar bersama-sama. Kabel ini banyak digunakan pada instalasi telpon. LAN yang menggunakan kabel ini diantaranya adalah corvus omninet, proteon’s proNET, token-ring dan broadcast bus
Coaxial cable, kabel ini berisi dengan dua buah conductor. Sebuah conductor terletak ditengah yang terbuat dari tembaga keras yang dilapisi dengan insulator. Conductor kedua melingkar di luar insulator pertama dan ditutup dengan insulator luar.
Fiber optic cable, kabel ini berisi dengan 2 atau lebih belai plastik stipis rambut manusia yang dilindungi dengan jaket pelindung.. Kabel merupakan media yang cukup penting di LAN, karena merupakan salah satu komponen dari network.
Sistem operasi yang banyak digunakan untuk LAN adalah IBM PC network program dan Novell advanced NetWare. IBM PC Network Program dikembangkan untuk IBM PC Network yang merupakan broadband LAN dengan teknologi akses CSMA/CD.

 3.6 Desain Kontrol Secara Umum
Suatu sistem merupakan subyek dari mismanajemen, kesalahan-kesalahan, kecurangan-kecurangan dan penyelewengan-penyelewengan umum lainnya. Perngendalian yang diterapkan pada sistem informasi sangat berguna untuk tujuan mencegah atau menjaga terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Apabila suatu sistem dilengkapi dengan suatu pengendalian yang ada atau yang berguna untuk mencegah atau menjaga hal-hal yang negatif. Suatu sistem harus dapar menjaga dirinya-sendiri. Pengendalian dalam sistem informasi dapat dikategorikan lebih lanjut kedalam pengendalian secara umum (general control) dan pengendalian aplikasi (application control).

PENGENDALIAN SECARA UMUM

Pengendalian secara umum merupakan pengendalian diluar aplikasi pengolahhan data. Pengendalian secara umum terdiri dari
Pengendalian organisasi,  pengendalian ini dapat dilakukan dengan cara melakukan pemisahan tugas dan pemisahan tanggungjawab yang tegas. Dengan pemkisahan tugas dan tanggungjawab, maka kemungkinan kecurangan-kecurangan dan kesalahan diperkecil, karena adanya saling pengecekkan.
Pengendalian dokumentasi penting untuk keperluan-keperluan sebagai berikut yaitu mempelajari cara mengoperasikan sistem, sebagai bahan training, dasar pengembangan sistem lebih lanjut, dasar bila akan memodifikasikan atau memperbaiki sistem dikemudian hari dana materi acuan bagi pemeriksa sistem. Dokumentasi yang ada diantaranya sebagai berkut dokumentasi prosedur, dokumentasi sistem, dokumentasi program, dokumentasi operasi, dana dokumentasi data
pengendalian perangkar keras , merupakan pengendalian yang sudah dipasang di dalam komputer itu oleh pabrik pembuatan. Pengendalian ini dimaksudkan untuk mendeteksi kesalahan atau tidak berfungsinya perangkat keras.
pengendalian keamanan fisik, pengendalian ini perlu dilakukan untuk menjaga keamanan terhadap perangkat keras, perangkat lunaka dan manusia di dalam perusahaan. Bila pengendalian keamanan fisik tidak dilakukan secara semestinya, maka dapat mengakibatkan menurunya operasi kegiatan, hilangnya atau menurunya pelayanan terhadap pelanggan dan hilangnya harta kekayaan milik perusahaan .
Pengendalian keamanan data, menjaga integrasi dan keamanan data merupakan pencegahan terhadap dat yang tersimpan di simpanan luar supaya tidak hilang, rusak atau tidak diakses oleh orang yang tidak berhak, beberapa cara pengendalian telah banyak diterapkan untuk maksud ini, diantaranya adalah sebagai berikut dipergunakan data log, proteksi file, pembatasan pengaksesan, dan data backup atau recovery.
Pengendalian komunikasi, jika sistem informasi menggunakan suatu network komunikasi untuk mentransmisikan datadari suatu tempat ke tempat lainnya, analis sistem harus memikirkan pengendalian untuk ini. Pengendalian komunikasi dimaksudkan untuk menangani kesalahan selama proses mentransmisikan data dan untuk menjaga keamanan dari data selama pengiriman data tersebut.

PENGENDALIAN APLIKASI
Pengendalian aplikasi merupakan pengendalian yang diterapkan selama proses pengolahan data berlangsung. Pengendalian aplikasi dalam dikategorikan kedalam :
Pengendalian masukan, yang mempunyai tujuan utnuk menyakinkan bahwa data transaksi yang valid telah lengkap, terkumpul semuanya serta bebas dari kesalahan sebelum dilakukan proses pengolahannya. Pengendalian aapliaksi masukan ini merupakan pengendalian aplikasi yang penting, karena input yang salah, outputnya juga akan salah.
Pengendalian pengolahan, tujuan dari pengendalian ini adalah untuk mencegah kesalahan-kesalahan yang terjadi selama proses pengolahan data yang dilakukan setelah data yang dimasukkan nke dalam komputer. Kesalahan pengolahan dapat terjadi karena program aplikasi yang digunakan untuk mengolah data mengadung kesalahan. Untuk mendeteksi kesalahan-kesalahan untuk mungkin terjadi, maka pada tahap ini dapat dilakukan beberapa pengendalian yang berupa perngecekan-pengecekan.
Pengendalian keluaran (output) yang merupakan proses dari data pengolahan data dapat dijadikan dalam dua bentuk utama, yaitu dalam bentuk hard copy dan dalam bentuk soft copy. Untuk menghasilkan laporan yang berbentuk hard copy dapat dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu yahap menyediakan media laporan, tahap memproses program yang menghasilkan laporan, tahap pembuatan laporan di file, tahap mencetak laporan di kertas, tahap pengumpulan laporan, tahap mengkaji ulang laporan, tahap pemilahan laporan, tahap distribusi laporan, tahap kaji ulang laporan oleh pemakai laporan, tahap pengarsipan laporan, dan tahap oemusnaan laporan yang sudah tidak diperlukan.

 LAPORAN DESAIN SECARA UMUM
Setelah komponen-komponen sistem informasi di desain secara umum, maka laporan mengenai ini perlu dibuat dan diberikan kepada pemakai sistem dan manajemen. Pemakai sistem dan manajemen dapat memberikan pendapat-pendapat dan usulan-usulan perbaikan dari desain ini. Melalu laporan desain secara umum ini, analis sistem mengkonfirmasikan kepada pemakai sistem dan manajemen apakah benar sistem informasi seperti ini yang mereka butuhkan. Bila desain secara umum ini telah benar, selanjutnya desain secara rinci tinggal mengacu pada desain secara umum .


Minggu, 12 Mei 2013

Lirik lagu mahadewi - padi


Hamparan langit maha sempurna,
Bertahta bintang - bintang angkasa
Namun satu bintang yang berpijar,
Teruntai turun menyapa ku

Reff 1 :
Ada tutur kata terucap,Ada damai yang kurasakanBila sinarnya sentuh wajahku,Kepedihanku pun... terhapuskan
Alam rayapun semua tersenyum,Merunduk dan memuja hadirnyaTerpukau aku menatap wajahnya,Aku merasa mengenal dia...

Reff 2 :
Tapi ada entah dimana,Hanya hatiku mampu menjawabnyaMahadewi resapkan nilainya,Pencarianku pun... usai sudah

Back to Reff :
Mahadewi resapkan nilainya,Mahadewi tercipta untukkuMahadewi resapkan nilainya,Mahadewi tercipta untukku

Melukis Ditengah Hujan Deras, "Ritual Kebudayaan" Nasirun -Tarman Jelang Pergantian Tahun


 Hujan deras yang mengguyur kawasan Titik Nol pada saat sore hingga malam pergantian tahun  pada Senin (31/12) tidak membuat dua seniman Jogja, Nasirun dan Tarman, berhenti menciptakan karya seni rupa. Justru mereka berdua bersemangat untuk melukis bersama di depan Gedung Agung Yogyakarta.

Inilah “ritual” seni rupa yang dilakukan Nasirun da Tarman ditengah kegalauan masyarakat yang resah menyambut  tahun baru namun harus diiringi dengan hujan deras.  Nasirun menjelaskan, apa yang ia lakukan bersama Tarman sebagaipenanda pergantian tahun yang dilakukan pelaku seni.

“Maka untuk menadainya kami melukis di ruang terbuka sebagai bentuk sebuah prosesi kebudayaan,” kata Nasirun pada Selasa (1/1).

Menurut Nasirun, bukan hanya mengenai prosesi kebudayaan saja mengapa ia melukis bersama Tarman ditengah hujan deras. Tapi hal itu juga berkaitan dengan mitos. Dalam pandangan Nasirun, angka (20) 13 secara mistis dipandang sebagai angka sial.

"Secara mistis angka (20)13 merupakan angka sial, terlebih dalam situasi hujan deras. Karena itu kami melakukan rialat kebudayaan. Ya semacam tumbal lah yang juga mengandung sebuah kontemplasi," ujar Nasirun, perupa asal Cilacap, Jawa Tengah ini.

Di mulai pukul 20.00, dengan hanya memakai payung untuk menutupi kepalanya, Nasirun mencoretkan cat di atas kanvas berukuran 2 x 3 meter. Sementara Tarman melakukan di atas kanvas berukuran 70 x 90 cm. Sedang Fira (anak Tarman) juga ikut melukis. 

Setelah tiga jam melukis, Nasirun berhasil merampungkan lukisan dengan judul "Ibu, Janganlah Menangis". Tarman memberi judul lukisannya "Nuansa Malam (di Yogya) Yang Hujan" dengan background gedung Kantor Pos sebagai ikon kota Yogyakarta.

Nasirun menjelaskan judul lukisan yang ia buat terinspirasi pertemuan dirinya dengan ibu penjual minuman saat melukis. Ibu itu menawarkan dagangan minuman di bawah guyuran hujan dan dagangannya hanya ditutup dengan lembaran.

“Saya melihat ibu ini melakukan prosesi spiritual," ujar Nasirun seraya menambahkan prosesi melukis yang ia lakukan ini penting sebagai ritual kebudayaan yang tidak dilakukan para pelaku kebudayaan. Yang melakukan ritual tersebut justru seorang pedagang kecil di pusaran pusat kebudayaan.

"Apakah ini artinya pelaku kebudayaan itu justru pedagang terompet dan minuman," seloroh Nasirun seraya tertawa.

Makna dari lukisan Nasirunitu tetap mengacu pada keadaan alam, bumi yang bisa diartikan ibu (pertiwi). Ibu (bumi)  selama ini selalu memberi berkah bagi umat Allah yang hidup di dalamnya. Untuk itu, manusia perlu merawat dan menjaga bumi atau ibu.

Nasirun dan Tarman mengakui butuh perjuangan tersendiri untuk melukis di alam terbuka dan diguyur hujan deras. Melukis di studio juga perjuangan yang berat. Apalagi melukis di ruang terbuka.

"Di tonton banyak orang dan diguyur hujan deras. Cat yang kami torehkan ke kanvas, sering tertimpa air hujan dan menetes ke bawah. Di satu sisi, lukisan saya lebih tergambar suasana hujannya," kata Tarman.

Apa yang dilakukan Nasirun dan Tarman adalah  berkolaborasi dengan alam yang menghadirkan awan kelabu menggelayut di atas sedang mencurahkan air. Demikian pula pertemuannya dengan sosok ibu penjual minuman asal Purbalingga.

"Semoga kolaborasi ini bisa menjadi pijakan dasar bagi hidup saya menapak tahun 2013," kata Nasirun yang terlahir dari keluarga petani.

Senin, 15 April 2013

Pengertian dan Latar Belakang IBD


Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Istilah IBD dikembangkan petama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang astinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri. Untuk mengetahui bahwa ilmu budaya dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu :
1.       Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince )
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian 100 5 benar dan 100 5 salah
2.       Ilmu-ilmu sosial ( social scince )
ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100 5 benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia initidak dapat berubah dari saat ke saat.
3.       Pengetahuan budaya ( the humanities )
bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataankenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian (disilpin) seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai hiding keahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik,dll. Sedangkan ilmu budaya dasar (Basic Humanities) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain IBD menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan mahasiswa dalam mengkaji masalah masalah manusia dan kebudayaan. Ilmu budaya daar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa Ingngris disebut basic humanities. Pengetahuan budaya dalam bahas inggris disebut dengan istilah the humanities. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.

Tujuan Ilmu Budaya Dasar
Penyajian mata kuliah ilmu budaya dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian mata kuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities) akan tetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri. Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut IBD diharapkan dapat :
1. Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka
2. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemansiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
3. Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bagnsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat
4. menguasahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan lebih lancer dalam berkomunikasi.

Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Bertitik tolak dari kerangka tujuan yagn telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD. Kedua masalah pokok itu adalah :
1. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya
2. Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat. Menilik kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesame, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD. Pokok-pokok bahasan yang dikembangkan adalah :
1. Manusia dan cinta kasih
2. Manusia dan Keindahan
3. Manusia dan Penderitaan
4. Manusia dan Keadilan
5. Manusia dan Pandangan hidup
6. Manusia dan tanggungjawab serta pengabdian
7. Manusia dan kegelisahan
8. Manusia dan harapan

MANUSIA dan KEBUDAYAAN

Manusia
Dipandang dari segi ilmu eksakta, manusia adalah kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia ( ilmu kimia ). Manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi ( ilmu fisika ). Manusia merupakan mahluk biologis yang tergolong dalam golongan mahluk mamalia ( biologi ). Dalam ilmu-ilmu sosial, manusia merupakan mahluk yang ingin memperoleh keuntungan atu selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus ( ilmu ekonomi ). Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri ( sosiologi ), mahluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan ( politik ). Dan lain sebagainya.
1.       Manusia itu terdiri dari empat unsure yang saling terkait, yaitu :
a. Jasad; yaitu badan kasar manusia yang nampak pada luarnya, dapat diraba, dan difoto, dan menempati ruang dan waktu.
b. Hayat; yaitu mengandung unsure hidup, yang ditandai dengan gerak
c. Ruh; yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersift konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
d. Nafas; dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentan diri sendiri



2. Manusia sebagai satu kepribadian yang mengandung 3 unsur yaitu :
a. Id. Yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak nampak. Id merupakan libido murni, atau energi psikis yang menunjukkan cirri alami yang irrasional dan terkait masalah sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran. Id tidak berhubungan dengan lingkungan luar diri, tetapi terkait dengan struktur lain kepribadian yang pada gilirannya menjadi mediator antara insting Id dengan dunia luar.
b. Ego. Merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubgunkan energi Id ke dalam saluran osial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
c. Superego. Merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia limat tahun. Dibandingkan dengan Id dan ego, yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi superego menunjukkan pola aturan yang dalam derajat tertentu menghasilkan control diri melalui sistem imbalan dan hukuman yang terinternalisasi.
Dari uraian diatas dapat mengkaji aspek tindakan manusia dengan analisa hubungan antara tindakan dan unsure-unsur manusia. Seringkali misalnya orang senang terhadap penyimpangan terhadap nilai-nilai masyarakat dapat diidentifikasi bahwa orang tersebut lebih dikendalikan oleh Id dibandingkan super-egonya. Atau seringkali aa kelainan yang terjadi pada manusia, misalnya orang yang berparas buruk dan bertubuh pendek berani tampil ke muka umum, dpat diterangkan dengan mengacu pada unsur nafs (kesadaran diri ) yang dimilikinya. Kesemuanya tersebut dapat digunakan sebagai alat analisa bagi tingkah laku manusia.
Hakekat Manusia :
1. Mahluk ciptaan Tuhan yagn terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh
2. Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan denan mahluk lainnya
3. mahluk biokultural yaitu mahluk hayati yagn budayawi
4. Mahluk Ciptaan Tuhan yagn terkait dengan lingkungan, mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuanbekerja dan berkarya


Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan selalu dimiliki oleh setiap masyarakat, hanya saja ada suatu masyarakat yang lebih baik perkembangan kebudayaannya dari pada masyarakat lainnya untuk memenuhi segala kebutuhan masyarakatnya. Pengertian kebudayaan banyak sekali dikemukakan oleh para ahli. Salah satunya dikemukakan oleh Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, yang merumuskan bahwa kebudayaan adalah semua hasil dari karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan, yang diperlukan manusia untuk menguasa alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk kepntingan masyarakat. Rasa yang meliputi jiwa manusia mewujudkan sega norma dan nilai masyarakat yang perlu untuk mengatur masalah-masalah kemasarakatan alam arti luas, didalamnya termasuk, agama, ideology, kebatinan, kenesenian dan semua unusr yang merupakan hasil ekspresi dari jiwa manusia. Yang hidup sebagai anggota masyarakat. Selanjtunya cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan piker dari orang yang hidup bermasyarakat dan yang antara lain menghasilkan filsafat serta ilmu pengetahuan. Rasa dan cipta dinamakan kebudayaan rohaniah. Semua karya, rasa dan cipta dikuasai oleh karsa dari orang-orang yang menentukan kegunaannya, agar sesuai dengan kepentingan sebagian besar, bahkan seluruh masyarakat. Dari pengetian tersebut menunjukkan bahwa kebudayaan itu merupakan keseluruhan ari pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial, yang digunakan untuk menginterpretasikan dan memahami lingkungan yang dihadapi, untuk memenuhi segala kebutuhannya serta mendorong terwujudnya kelakuan manusia itu sendiri.Atas dadar itulah para ahli mengemukakan adanya unsure kebudayaan yang umumnya diperinci menjadi 7 unsur yaitu :
1. unsur religi
2. sistem kemasyarakatan
3. sistem peralatan
4. sistem mata pencaharian hidup
5. sistem bahasa
6. sistem pengetahuan
7. seni


Bertitik tilah dari sistem inilah maka kebudayaan paling sedikit memiliki 3 wujud antara lain :
1. wujud sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, norma, peraturan dan sejenisnya. Ini merupakan wujud ideal kebudayaan. Sifatnya abstrak, lokasinya aa dalam pikiran masyarakat dimana kebudayaan itu hidup
2. kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat
3. kebudayaan sebagai benda hasil karya manusia
Perubahan kebudayaan pada dasarnya tidak lain dari para perubahan manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan itu. Perubahan itu terjadi karena manusia mengadakan hubungan dengan manusia lainnya, atau karena hubungan antara kelompok manusia dalam masyarakat. Tidak ada kebudayaan yanga statis, setiap perubahan kebudayaan mempunyai dinamika, mengalami perubahan; perubahan itu akibat dari perubahan masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tersebut.

Ø  LATAR BELAKANG
Ilmu Budaya Dasar (IBD) sebagai mata kuliah dasar umum (MKDU) diberikan kepada mahasiswa-mahasiswa di seluruh perguruan tinggi negeri atau swasta, bertujuan untuk mengembangkan daya tangkap, persepsi, penalaran, dan apresiasi terhadap lingkungan budaya. Hal ini penting disebabkan oleh dua hal:
1.      Tema-tema ilmu budaya dasar merupakan tema-tema inti permasalahan dasar manusia yang dialami dan dihadapi seperti tema-tema yang telah disusun oleh Konsorium Antar-Bidang Depdikbud yang meliputi cinta kasih, keindahan, penderitaan, keadilan, pandangan hidup, tanggung jawab dan keadilan, kegelisahan, dan harapan.
2.      Pada zaman sekarang terdapat kecenderungan bahwa ilmu atau ilmuan sering mengabaikan masalah sikap dan perilaku moralnya sendiri terhadap sesama manusia. Yang ada dalam pikiran ilmuan adalah menguak tabir aspek ontologis dan epistemologis demi mencapai kelezatan hidup materialnya saja. Ilmuwan dalam menerapkan ilmunya (segi aksiologisnya) sering mengabaikan unsur manusiawinya, kurang berbudaya, dan tidak “halus”. Padahal, pembangunan nasional itu pada hakikatnya adalah pembangunan manusia. 

Ø  RUMUSAN MASALAH

1.      Apa pengertian dari Ilmu Budaya Dasar?
2.      Apa latar belakang adanya ilmu budaya dasar?
3.      Apa saja ruang lingkup ilmu budaya dasar?
4.      Apa hubungan ilmu budaya dasar dengan ilmu eksak?

Ø  TUJUAN PENULISAN

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk mengembangkan daya tangkap, persepsi, penalaran, dan apresiasi terhadap lingkungan budaya. Dan juga untuk mejelaskan pentingnya Ilmu Budaya Dasar sebagai fondasi membangun moral mahasiswa. Agar tercipta manusia dengan kepedulian tinggi terhadap sesamanya. Dan mengenalkan ilmu budaya dasar serta hubungannya dengan ilmu eksak. Bahwa kedua ilmu ini adalah memiliki keterikatan satu sama lain.





A.    PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR
“Ilmu Budaya Dasar” adalah suatu pengetahuan yang menelaah berbagai masalah kemanusiaan dan budaya, dengan menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari dan telah dikembangkan oleh berbagai bidang pengetahuan keahlian yang tergolong dalam Pengetahuan Budaya.[1]
Definisi tentang pengetahuan budaya : “Pengetahuan Budaya (the humanities) adalah pengetahuan yang mencakup keahlian (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian ini dapat dibagi lagi dalam keahlian-keahlian lain, seperti seni sastra, seni tari, seni music, seni rupa dan lain-lain. Dengan demikian disini jelas dapat dibandingkan antara pengertian the humanities (Ilmu Budaya Dasar) dengan Culture (Kebudayaan). The Humanities atau Humaniora itu menurut L.Wilardjo adalah : sikap dan perilaku masal moral manusia terhadap sesamanya. Jadi Humaniora ini dilihat dari definisi L.Wilarjo sebagai seperangkat sikap dan perilaku manusia.
Sedangkan kebudayaan = cultuur (bahasa Belanda) = culture (bahasa Inggris) = tsaqafah (bahasa Arab), berasal dari perkataan Latin: “Colere” yang artinya mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani. Dari segi arti ini berkembanglah arti culture sebagai “segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam”. Ditinjau dari bahasa Indonesia, kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta “buddhayah” yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.
Pendapat lain mengatakan bahwa kata budaya adalah sebagai suatu perkembangan dari kata majemuk budidaya, yang berarti daya dan budi. Karena itu mereka membedakan antara budaya dan kebudayaan. Budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, karsa dan rasa; dan kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa dan rasa tersebut. Menurut Dawson dalam bukunya “Age Of The Gods”, kebudayaan adalah cara hidup bersama (Culture is a common way of life). Sedangkan menurut E.B Taylor dalam bukunya : “Primitive Culture” kebudayaan adalah suatu satu kesatuan atau jalinan kompleks, yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, susila, hokum, adat-istiadat dan kesanggupan-kesanggupan lain yang diperoleh seseorang sebagai anggota masyarakat. Dan Dr.Moh.Hatta mengatakan kebudayaan adalah ciptaan hidup dari suatu bangsa.
Sepintas definisi-difinisi tersebut kelihatan berbeda-beda, namun sebenarnya prinsipnya sama, yaitu sama-sama mengakui adanya ciptaan manusia. Dapat kita tarik kesimpulan bahwa : Kebudayaan adalah hasil buah budi manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup. Dan budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, karsa dan rasa.

B.     LATAR BELAKANG ILMU BUDAYA DASAR

Latar belakang ilmu budaya dasar bermula dari kritik yang diberikan oleh sejumlah cendikiawan mengenai system pendidikan kita yang dinilai sebagai warisan system pendidikan pemerintahan Belanda pada masa penjajahan. System pendidikan tersebut merupakan kelanjutan dari politik balas budi yang diajukan oleh Conrad Theodore Van Deventer. Adapun tujuannya adalah menghasilkan tenaga terampil dalam bidang administrasi, perdagangan, teknik,dan keahlian lain demi kelancaran usaha mereka dalam mengeksploitasi kekayaan Negara kita.
Sampai sekarang, system pendidikan yang terkotak-kotak telah menghasilkan banyak tenaga ahli yang berpengalaman dalam disiplin ilmu tertentu. Padahal pendidikan itu seharusnya lebih ditujukan untuk menciptakan kaum cendikiawan daripada mencetak tenaga yang terampil. Para lulusan perguruan tinggi diharapkan dapat berperan sebagai sumber utama bagi pembangunan Negara secara menyeluruh. Dari mereka diharapkan adanya sumbangan ide bagi pemecahan masalah social masyarakat yang sangat kompleks dan berkaitan satu dan lain, dan juga dalam masalah budaya. Sehingga perguruan tinggi Indonesia mampu menghasilkan sarjana yang tidak asing dengan kehidupan masyarakat serta gejolak perkembangan dan kebutuhannya, dan juga mengenali dimensi lain di luar disiplin ilmunya. Sebagai ikhtisar untuk tujuan itu, Ilmu Budaya Dasar diberikan sebagai pelengkap pembentukan sarjana, yang mampu memecahkan permasalahan yang timbul dalam lingkungan masyarakat.[2]
Latar belakang diberikannya IBD selain melihat konteks budaya Indonesia, juga sesuai dengan program pendidikan di Perguruan Tinggi dalam rangka menyempurnakan pembentukan sarjana. Perguruan tinggi diharapkan dapat menghasilkan sarjana-sarjana yang mempunyai seperangkat pengetahuan yang terdiri atas :
·         Kemampuan akademis yang merupakan kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tulisan, menguasai peralatan analisis, maupun berfikir logis, kritis, sistematis, dan analitis, memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi, serta mampu menawarkan alternatife pemecahannya.
·         Kemampuan profesional yang merupakan kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dengan kemampuan ini, para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.
·         Kemampuan personal yang merupakan kemampuan kepribadian. Dengan kemampuan ini para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukkan sikap, tingkah laku dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan dan kenegaraan, serta memiliki pandangan yang luas dan peka terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarkat Indonesia.

Adapun latar belakang diberikannya mata kuliah IBD dalam konteks budaya, Negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan permasalahannya sebgai berikut :
·         Kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan primordial, kesukuan dan kedaerahan.
·         Pembangunan telah membawa perubahan dalam masyarakat yang menimbulkan pergeseran system nilai budaya dan sikap yang mengubah anggota masyarakat terhadap nilai-nilai budaya. Pembangunan telah menimbulkan mobilitas social, yang diikuti oleh hubungan interaksi yang bergeser dalam kelompok masyarakat. Sementara ini, terjadi juga penyesuaian dalam hubungan antar anggota masyarakat. Dengan demikian, dapat dipahamai bila penggeseran nilai itu membawa akibat jauh dalam kehidupan berbangsa.
·         Kemajuan dalam bidang teknologi komunikasi massa dan transportasi, membawa pengaruh terhadap intensitas kontak budaya antarsuku maupun dengan kebudayaan dari luar. Terjadinya kontak budaya dengan kebudayaan asing bukan hanya menyebabkan intensitasnya menjadi lebih besar, tetapi juga penyebarannya berlangsung dengan cepat dan luas jangkauannya. Terjadilah perubahan orientasi budaya yang kadang-kadang menimbulkan dampak terhadap tata nilai masyarakat, yang sedang menumbuhkan identitasnya sendiri sebagai bangsa.


C.    RUANG LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR

Bertitik tolak dari kerangka tujuan yang telah dikemukakan di atas, ada dua masalah yang bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar. Kedua masalah tersebut ialah :
·         Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (The Humanitie), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) di dalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antara bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
·         Hakikat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing zaman dan tempat. Dalam melihat dan menghadapi lingkungan alam, social dan budaya, manusia tidak hanya mewujudkan kesamaan-kesamaan, akan tetapi ketidak seragaman yang diungkapkan secara tidak seragam, sebagaimana yang terlihat ekspresinya dalam berbagai bentuk dan corak ungkapan, pikiran dan persamaan, tingkah laku, dan kelakuan mereka.

Menilik masalah pokok yang biasa dikaji dalam mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tersebut di atas, Nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak saja sebagai subjek akan tetapi sekaligus objek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam sesama manusia, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan manusia dengan Tuhan menjadi sentral dalam Ilmu Budaya Dasar.
Tim IBD dari Konsorsium sudah berusaha mengadakan pembagian masalah-masalah tersebut secara fleksibel. Pada tahun 1972 misalnya, masalah-masalah tersebut dibagi menjadi 10 tema atau 10 topik :
1.      Manusia dan pandangan hidup
2.      Manusia dan asuhan
3.      Manusia dan tanggung jawab
4.      Manusia dan cinta kasih
5.      Manusia dan kegelisahan
6.      Manusia dan derita (penderitaan)
7.      Manusia dan harapan
8.      Manusia dan ketulusan
9.      Manusia dan pengabdian
10.  Manusia dan keadilan
Pada tahun 1973 Tim IBD membagi masalah-masalah tersebut menjadi 15 tema atau topic, yang disusun sesuai dengan “lingkungan hidup manusia”.
1.      Kelahiran
2.      Kebahagiaan dan humor
3.      Cinta kasih dan keterbukaan
4.      Kedirian manusia dan perkelaminan
5.      Pengeluaran, pemanfaatan, dan penaklukan alam
6.      Keindahan dan khayalan
7.      Kekuatan dan kehormatan
8.      Kedakuan, pemberontakan, dan perbudakan
9.      Penderitaan
10.  Keadilan dan hak
11.  Kebebasan
12.  Kebijakan dan pandangan hidup
13.  Kerinduan Ilahi
14.  Iman dan kesucian
15.  Kematian
Kemudian pada tahun 1978, Tim IBD menyusun kembali masalah-masalah tersebut menjadi 7 topik yaitu :
1.      Keadilan
2.      Tanggung jawab
3.      Cinta kasih
4.      Pengabdian
5.      Harapan
6.      Kegelisahan
7.      Penderitaan
Dan pada tahun 1980 Tim IBD merumuskan menjadi 8 topik :
1.      Pandangan hidup
2.      Keindahan
3.      Cinta kasih
4.      Tanggung jawab dan pengabdian
5.      Keadilan
6.      Kegelisahan
7.      Penderitaan
8.      Harapan
Akhirnya pada tahun 1982 Konsorsium menurunkan rumusan terbaru sebagai berikut:
            Mata kuliah Ilmu Budaya Dasar adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah budaya.
            Kedua maslah pokok tersebut di atas, sudah barang tentu masih memerlukan penjabaran lebih lanjut untuk bisa dioperasionalkan. Rumusan masalah-masalah yang akan dikaji dalam Ilmu Budaya Dasar diformulasikan ke dalam satu tema, yaitu menusia sebagai makhluk Budaya. Tema ini akan dikembangkan lebih lanjut ke dalam delapan pokok bahasan, dan sub pokok bahasan, yaitu :
1.      Manusia dan cinta kasih
-          Cinta antara pria dan wanita
-          Kekeluargaan
-          Persaudaraan
2.      Manusia dan keindahan
-          Kontemplasi
-          Ekstasi
3.      Manusia dan penderitaan
-          Nasib buruk
-          Penyesalan
-          Kehilangan yang dicintai
4.      Manusia dan keadilan
-    Rasa keadilan
-   Perlakuan yang adil
5.      Manusia dan pandangan hidup
-          Cita-cita
-          Kebajikan
6.      Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
-          Kesadaran
-          Kewajiban
-          Pengorbanan
7.      Manusia dan kegelisahan
-          Keterasingan
-          Kesepian
-          Ketidakpastian
8.      Manusia dan harapan
-          Kepercayaan diri
-          Gairah mengatasi kesulitan
Dari pengembangan masalah-masalah tersebut di atas nempak sekali bahwa orientasi dalam Ilmu Budaya Dasar memang tidak terlepas dari masalah-masalah manusia dan kebudayannya.
Kedelapan pokok bahasan (beserta sub pokok bahasan) tersebut di atas pada dasarnya termasuk dalam karya-karya yang tercakup dalam pengetahuan budaya (the humanities).
Dan sebagaimana dikemukakan, untuk mendekati masalah yang akan dikaji dengan Ilmu Budaya Dasar, bisa digunakan cabang-cabang pengetahuan budaya, baik secara sendiri-sendiri maupun gabungan antara berbagai bidang. Perwujudan mengenai cinta kasih, misalnya terdapat dalam karya-karya sastra, tarian, music, filsafat, lukisan, patung dan lain sebagainya yang semuanya merupakan benda-benda budaya. Untuk itu poko bahasan mengenai manusia dan cinta kasih dapat didekati dengan menggunakan karya-karya tersebut.
Dengan penyusunan tema-tema semacam itu, dimaksudkan agar mahasiswa lebih mudah mengidentifikasikan dengan masalah yang dibahas dan untuk menunjukkan bahwa hal-hal yang didiskusikan sesuai dengan pengalaman hidup manusia.
Di samping itu agar mahasiswa juga dapat memperhatikan norma-norma yang membantu pendidikan. Walaupun penyusunan semacam itu diharapkan untuk mendekatkan dengan pengalaman mahasiswa, masih terbuka kemungkinan untuk menyesuaikan dengan kondisi tempat belajar daerah setempat.





D.    HUBUNGAN ILMU BUDAYA DASAR DENGAN ILMU-ILMU EKSAK

1.      Hubungan IBD dengan Ilmu Teknik
Sesuai dengan pengertian dan sasaran ilmu budaya, maka tidak mengherankan jika pengetahuan budaya dasar itu berkaitan sekali dengan ilmu-ilmu teknik, justru ilmu teknologi itu adalah hasil dari budaya manusia. Karena itu tidak mengherankan, jika karya budaya itu menuntut kekuatan, keindahan, kepraktisan, dan sebagainya.
Hal itu dapat kita perhatikan pada hasil yang berbentuk bangunan-bangunan, seperti rumah, bangunan jembatan, motor, robot dan lain sebagainya.

2.      Hubungan IBD dengan Ilmu Pertanian
Sesuai dengan pendapat dalam uraian di atas, yaitu hubungan IBD dengan ilmu-ilmu teknologi, maka hubungan IBD dengan ilmu-ilmu pertanian sama juga.
Hasil kesadaran budi manusia berkaitan erat dengan ilmu-ilmu pertanian. Hal itu terjadi sejak masyarakat kita bersifat agraris.
Sekarang, dalam masa modern ini hasil budi kita juga mengacu arah kemajuan. Karena itulah, maka IBD berusaha mengikuti perkembangan dan mengaitkan dengan ilmu-ilmu pertanian modern, antara lain: berperhatian pada tanah sebagai fokusnya, pada tanam-tanamannya, pada hama dan penyakitnya dan berperhatian kepada perekonomiannya dan seterusnya.
·         Hubungan IBD dengan tanah sebagai fokusnya
Konsep IBD merupakan pengejawantahan manusia yang berbudi, sadar untuk berperhatian langsung kepada tanah sebagai focus sasarannya. Manusia itu bergabung dengan manusia lain dan akhirnya akan berkelompok. Mereka mempunyai tujuan yang sama untuk mencapai cita-citanya dan mereka itulah yang kita sebut masyarakat. Dalam masyarakat itulah biasanya mereka membuat peraturan-peraturan bersama dan peraturan itu ditiadakan, kemudian peraturan itu diturunkan kepada anak keturunannya.
Mengenai hubungan manusia dengan tanah dalam alam modern ini sering timbul pertentangan karena adat masyarakat itu. Masyarakat mempertahankan berlakunya adat yang dipatuhi, sedang masyarakat modern menginginkan ketidak patuhannya demi ide yang diliputi akal budi yang sadar. Untuk kepentingan itu akal budi manusia selalu berusaha agar dapat memperbolehkan tanahnya diolah dan diubah untuk meningkatkan produksi, serta mengubah tanahnya yang kurang subur itu menjadi tanah yang subur serta bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya. Begitu pula mengenai penggunaan alat-alat modern dalam pertanian, waktu pengolahan dan waktu bertanam. Biasanya usaha itu oleh adat dianngap tabu.
Disinilah peranan ilmu budaya untuk mengatasi kesulitan sampai mencapai tujuan.
·         Hubungan IBD dengan tanam-tanaman sebagai fokusnya
Sesuai dengann sub pokok bahasan mengenai tanam-tanaman pun sering menjadi masalah yang rumit untuk di atasi. Hal itu terasa sekali ketika kita akan mengubah tanaman pada jenis wulu dengan tanaman padi jenis PB. Begitu pula bagaimana cara kita menjelaskan kepada masyarakat untuk dapat izin menanam jenis tanaman tertentu dicampur dengan tanaman yang lain yang berguna, tetapi tidak merugikan tanaman yang pokok. Jelas tidak benar, jika para budayawan akan mencapai tujuannya itu dengan cara melawan adat.
Di sinilah para budayawan pertanian berperan sekali untuk mengajak masyarakat berpartisipasi dalam pengembangan di sector pertanian. Untuk meningkatkan pengembangan itu para ahli yang berbudaya yang cocok dengan tanah kita.
·         Hubungan IBD dengan hama dan penyakit sebagai fokusnya
Sering masyarakat menuduh dengan mudah atau melemparakan kesalahan kepada para ahli berkenaan dengan munculnya hama penyakit tanam-tanaman yang melandanya. Pendapatnya, datangnya hama penyakit disebabkan dewa/roh yang berkuasa menghukunya. Orang harus sadar, bahwa roh yang marah itu harus segera diberi upeti dan segera sang dewa itu mau menghilangkan penyakit yang menimpanya. Jika para ahli menjelaskan adanya penyakit itu maka mereka menolaknya. Dalam hal ini masyarakat kurang mudah memahami apa yang dimaksud pembaharuan dan pembangunan berdasarkan penalaran yang sakit untuk memberantasnya.
Di sini pula para ahli yang berbudaya dituntut untuk segera bisa mengatasi kesukaran-kesukaran yang berhubungan dengan pembangunan di sector pertanian dengan perwujudan dapat memberantas hama tikus, wereng, dan sebagainya. Anggapannya, perwujudan yang nyata itu akan dengan segera diterima oleh masyarakat. Karena itu obat hasil penelitiannya yang manjur dan ampuh tersebut yang diharapkan oleh mereka. Masalah ini justru yang menjadi tantangan bagi para masyarakat ilmiah.
·         Hubugan IBD dengan perekonomian sebagai fokusnya
Memperhatikan masalah ekonomi, mengolah orang cenderung berfikir tentang usaha, mengolah dan memasarkannya. Dengan ekonomi itu orang akan dengan mudah memperhatikan gerak masyarakat dalam pembangunan ini. Dengan melalui perekonomian manusia budaya akan selalu berusaha, bagaimana hasil sector pertanian itu dapat dikembangkan dengan leluasa, baik versifat nasional maupun bersifat internasional.
·         Hubungan IBD dengan ilmu kedokteran
Sejak dengan ilmu-ilmu kedokteran yang sifatnya lebih kearah manusia, maka sudah jelas kiranya, bahwa pengetahuan budaya yang berkaitan dengan hasil kesadaran manusia akan parallel dengan ilmu-ilmu kedokteran.
Segala penalaran dokter sebagai manusia akan sama dengan penalaran budi manusia. Ilmu kedokteran yang selalu memikirkan jasmani dan rohani manusia akan selalu dituntut oleh keadaan lingkungan masyarakat. Salah piker dari seorang dokter berarti akan bertentangan dengan hati nurani manusia yang melekat dalam pribadi sang dokter. Sebaliknya kesuksesan dokter akan selalu menjunjung tinggi dan mengangkat nama harumnya, karena segala kesuksesan itu tentu dilandasi oleh budi/ pikiran manusia secara sadar. Justru karena itulah, Fakultas kedokteran akan selalu parallel dan tidak akan sumbang dengan penalaran manusia yang kreatif dan bermoral tinggi.
Hal itu dapat diperhatikan dari contoh-contoh kehidupan sang dokter. Mereka tidak akan pilih kasih menghadapi pasiennya, apakah si pasien itu kaya atau miskin. Bagi dokter yang penuh dedikasi baik ia akan menghadapi pasiennya sama saja. Sang dokter akan puas sekali, jika ia mampu menyembuhkan paisennya yang mungkin sekali ia sudah tak akan tertolong, menurut perhitungan ilmiah.
Dalam kehidupan sehari-hari sang dokter akan merasa diuji oleh janji dokternya,  Ia diuji agar sang dokter mau memberi suntikan yang mematikan terhadap seseorang. Disini sang dokter dengan kebudayaan yang tinggi dan perasaaan yang penuh cinta kasih harus memberi jawaban/ tindakan yang sesuai dengan penalaran yang baik.
Dengan demikian hubungan IBD dengan dokter sebagai pribadi akan mampu memberi jawaban dengan menyadarkan ketidak puasannyadalam kehidupan bermasyrakat.

Jadi IBD merupakan ilmu yang bertugas mendasari mental pribadi mahasiswa yang untuk dapat menerima, meresapi dan menghayati ilmu-ilmu budaya di samping ilmu-ilmu lain yang menjadi ilmu disiplinnya masing-masing.
Gerak manusia budaya dalam masyarakat selalu menarik hubungan penalaran manusia terhadap ilmu-ilmu tertentu. Inilah sebabnya IBD sebagai ilmu akan selalu berkaitan dengan ilmu-ilmu yang lain, baik antar ilmu-ilmu humaniora dengan ilmu-ilmu social atau ilmu-ilmu eksak. Hubungan ilmu budaya dasar dengan ilmu-ilmu teknik dapat dilihat pada karya manusia yang berbudi sadar seperti : bangunan-bangunan, baik bangunan yang sederhana maupun bangunan raksasa, misalnya jembatan yang sederhana yang biasa orang menyebut titian sampai dengan jembatan panjang sekali: bangunan rumah dapat kita perhatikan bangunan rumah sederhana sampai dengan bentuk ukiran bangunan yang berujud alat-alat elektronik yang sangat sederhana sampai alat-alat elektronik yang maju sekali.
Hubungan il;mu budaya dasar dengan ilmu-ilmu pertanian dalam hal ini hubungan IBD dengan ilmu-ilmu pertanian dapat terlihat pada penalaran manusia terhadap tanah, terhadap tanam-tanaman, terhadap hama penyakit, terhadap bio kimia untuk mengatasi hambatan-hambatan yang berhubungan demngan sector pertanian. Selanjutnya penalaran manusia terhadap perekonomian pertanian pun menjadi masalah yang tak luput dari pemikiran ilmu budaya dasar.
Hubungan ilmu budaya dasar dengan ilmu-ilmu kedokteran tampak jelas, sebab ilmu kedokteran itu sendiri berada atau merupakan ilmu-ilmu yang secara langsung berkaitan dengan manusia sebagai sasarannya. Di sinilah ilmu kedokteran itu berperan sekali dalam kehidupan manusia. Jadi, budi manusia yang luhur harus dapat menguasai atau menyelubungi segala tindak tanduk sang dokter.